Manfaat Bersekolah di Pondok Pesantren

suasana hari kelulusan sekolah penulis bersama teman-teman santri pada 23 April 2016

Pondok pesantren dikenal sebagai tempat untuk mendapatkan pendidikan ilmu agama Islam, pelajar di sana disebut dengan ‘santri’, sedangkan guru disebut dengan ‘ustadz’ bagi guru laki-laki dan ‘ustadzah’ bagi guru perempuan. Pondok pesantren memiliki ciri khas tersendiri, ada pondok pesantren salafi, modern, atau khusus untuk tahfidz (menghafal) Al-Qur’an. 

Pondok pesantren bukan hanya sebagai tempat memperdalam teori serta praktik ilmu agama Islam saja. Perlu diketahui bahwa pondok pesantren juga memiliki ruang kelas dan bangunan untuk unit sekolah seperti pada umumnya. Selain lebih banyak belajar tentang ilmu agama Islam, santri juga dapat mempelajari berbagai bahasa internasional, matematika, pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan sosial.

Hampir setiap pondok pesantren di Indonesia memiliki asrama sebagai tempat tinggal santri. Biasanya santri akan pulang ke rumah untuk menikmati hari libur setelah waktu kenaikan kelas. Ada juga pondok pesantren yang menerapkan sistem pulang-pergi, jika rumah wali santri berada cukup dekat dari pondok pesantren.

1. Lebih banyak waktu untuk belajar ilmu agama Islam

Santri di dalam kelas mungkin akan mendapatkan pelajaran tentang Al-Qur’an, hadits, bahasa arab lengkap beserta nahwu dan shorof, kemudian fiqih, ushul fiqih, hingga tarikh islam (sejarah islam). Bonusnya, secara rutin di pagi hari santri akan mendapatkan pelajaran tentang tahsin sebelum memulai jam pelajaran di sekolah.

Santri sebenarnya memiliki kekayaan waktu untuk berkonsultasi dengan ustadz atau ustadzah pada lingkungan pondok pesantren yang strategis dan kondusif. Pondok pesantren memfasilitasi ruang yang nyaman untuk bejalar ilmu agama islam, santri bisa langsung datang ke rumah ustadz, di masjid, dalam kantor asrama, maupun ruang kelas yang sedang dibuka, tentu, santri dapat leluasa bertanya seputar ilmu agama islam selain pada waktu jam istirahat.

2. Ekstrakulikuler yang melimpah

Kalau di sekolah non-pesantren pada umumnya mungkin akan menemukan ekstrakulikuler pramuka, musik, dan olahraga. Berbeda dengan di pondok pesantren, ekstrakulikuler yang tersedia lebih beragam. Pada pondok pesantren yang pernah ditempati penulis misalnya, di sana terdapat ekstrakulikuler pramuka, hadrah, basket, futsal, sepak bola, voli, tenis meja, bulu tangkis, astronomi, fotografi, majalah, bela diri, teater, perkusi, dan parkour. 

Dengan adanya ekstrakulikuler, waktu luang di luar jam sekolah dapat digunakan untuk melakukan kegiatan yang lebih bermanfaat guna meningkatkan skill yang dimiliki santri. Beberapa ekstrakulikuler yang dilombakan dalam tingkat nasional hingga internasional melatih santri untuk berkompetisi sehat dalam memperoleh juara. 

Ekstrakulikuler terkontrol dengan baik agar tidak mengganggu kegiatan utama santri, disiplin waktu dalam lingkungan pondok pesantren yang bersifat tegas menjadikan santri mampu membagi waktu untuk melakukan kegiatan akademik dan melakukan kegiatan non-akademik. 

3. Jangkauan relasi luas, nasional hingga internasional

Pondok pesantren yang sudah lama berdiri biasanya memiliki santri yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Ada pula santri yang berasal dari luar Indonesia seperti Qatar, Malaysia, Thailand, Mesir, dan lain sebagainya, jumlah santri dari luar Indonesia cenderung lebih sedikit. 

Setiap santri yang telah terdaftar dalam pondok pesantren akan diberikan informasi tentang konsulat daerahnya masing-masing, konsulat daerah dibentuk bertujuan agar santri terorganisir dengan baik sesuai asal daerah. Terutama pada waktu perpulangan (liburan semester) tiba, pondok pesantren menyediakan transportasi untuk menghantarkan para santri menuju daerah asalnya, sehingga wali santri tidak perlu jauh-jauh menuju pondok pesantren untuk menjemput santri yang akan pulang.

 

sumber: https://www.kompasiana.com/muhammadhanafiazizkhoiri5750/5fff1d048ede486582056be2/3-manfaat-bersekolah-di-pondok-pesantren-modern